Jumat, 05 September 2008

Kaligrafi Ajaib Di Pohon


Oleh : Muhammad Riza
Salah satu pohon kapuk pebuh Kaligrafi Arab yang menghebohkan warga Pidie.

Ribuan warga Pidie sejak beberapa hari terakhir ini dihebohkan munculnya kaligrafi arab di 10 batang pohon kapuk. Mereka dari berbagai daerah berduyun-duyun datang ke Desa Cot Jeureulik, Tgk. Laweueng, lokasi 10 batang pohon kapuk yang tiba-tiba tertoreh kaligrafi arab.

Cepatnya tersiar kabar dari mulut ke mulut masyarakat membuat Waspada ikut ambil bagian untuk melihat langsung misteri munculnya kaligrafi itu. Ternyata untuk menembus Desa Cot Jeureulik, Tgk. Laweueng, lokasi 10 batang pohon kapuk itu tidak mudah. Terletak di perbukitan kawasan Goa Tujuh, Waspada yang menggunakan mobil harus menempuh perjalananan cukup melelahkan.


Sebab, medan jalan yang dilewati penuh dengan batu cadas, menanjak dan banyak tikungan patah. Bila tidak hati-hati kendaraan yang kita tumpangi itu jatuh ke jurang di bawahnya empang. Setiba di lokasi, terlihat kerumunan warga lagi serius memperhatikan kaligrafi arab misterius itu.

Meski telah dipasang garis polisi, umumnya para pengunjung memetik daun kapuk tersebut untuk dijadikan obat. Warga yakin dengan meminum air dari daun itu segala penyakit yang dideritanya akan sembuh. Fenomena ini akan Anda lihat langsung bila datang ke lokasi itu.

Keterangan warga setempat lokasi sekitar Goa Tujuh itu memang banyak terdapat hal mistis. Bila kita berada di lokasi itu tidak sopan akan kita jumpai hal-hal mistis yang tidak masuk dalam akal pikiran manusia. Peristiwa munculnya kaligrafi tersebut mungkin sebuah teguran terhadap umat manusia yang selama ini telah lupa akan sang penciptanya.

Menurut Marwan, 33, warga Desa Cot yang sehari-hari bercocok tanam di lokasi itu sebelumnya tidak pernah melihat kaligrafi Arab di 10 pohon kapuk tersebut. Padahal setiap hari ia usai merawat tanaman cabai selalu beristirahat di bawah batang pohon kapuk tersebut dengan mengikat ayunan, tapi tidak pernah melihat adanya kaligrafi Arab tersebut.

"Saya sudah empat tahun bercocok tanam di sini tapi tidak pernah melihat ada kaligrafi Arab di pohon kapuk ini. Mungkin saya tidak perhatikan. Tapi kalau kita perhatikan ukirannya ini sepertinya sudah lama sekali," ucap Marwan penasaran.

Menurut Marwan, kejanggalan ini pertama dilihat oleh sejumlah bocah desa setempat. Sore itu, Sabtu (19/10) awan hitam bergelombang menghiasi langit di atas Guha Tujoh (Goa Tujuh-red) Laweung, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie. Beberapa bocah Desa Cot Jereulik Tgk. Laweueng terlihat lagi asyik bermain bola, mereka tidak menghiraukan hujan akan turun.

Melihat hujan akan turun, Marwan mengambil sepeda motornya pulang ke rumah. Saat pulang Marwan sempat mengajak anak-anak itu pulang karena hari akan hujan. Tapi dasar bocah tidak menghiraukan ajakannya. Lalu Marwan tancap gas kembali ke rumahnya, di tengah jalan Marwan berhenti karena hujan lebat telah turun. Kemudian Marwan mencari tempat berteduh.

Demikian juga bocah tadi menghentikan bermain bola dan mencari tempat berteduh. Tiba–tiba petir disertai kilat menyambar, namun aneh pada 10 batang pohon kapuk tersebut ada kilatan cahaya. Tak lama kemudian kilatan cahaya pada 10 batang pohon kapuk itu hilang hujanpun mulai reda. Lalu bocah-bocah tersebut keluar dari tempat berteduh saat pulang mereka memperhatikan pohon kapuk yang ada kilatan tadi.

Ternyata seluruh batang, ranting dan daun Kapuk tersebut telah bertuliskan Allah, Muhammad dan ayat-ayat Al Quran lainnya.

Bocah-bocah tadi pulang ke rumahnya masing-masing dengan berlari. Sesampai di rumah mereka menceritakan pada orang tuanya. Lalu warga setempat datang ke lokasi untuk memastikan kabar yang di sampaikan bocah-bocah tadi, sesampai di lokasi ternyata betul ke10 batang pohon Kapuk tadi penuh dengan kaligrafi Arab. Kemudian oleh kepala desa dan warga lainnya melaporkan peristiwa ini kepada Kapolsek setempat.

Tgk. Al-Azhar, pimpinan Pesantren Jabal Ulum Desa Tgk. Laweueng yang ikut memperhatikan tulisan Arab itu berpendapat. Tulisan Arab yang terdapat di pohon kapuk itu sepertinya telah lama timbul, tapi tidak begitu jelas. Ia juga berpendapat tulisan Arab itu belum dapat dipastikan karena tidak berbentuk sebuah qalam. Tapi bisa juga dikatakan itu huruf hijaiyah. Huruf itu sebuah kalimat khathtsulus yang hanya dapat dibaca oleh penulis itu sendiri.

Camat Muara Tiga, Azhari Yacub, SH kepada Waspada, Minggu (12/10) menyebutkan, pihaknya belum dapat memprediksikan ikhwal kejadian itu. Namun dirinya dalam waktu dekat ini akan mendatangkan ulama yang mengerti akan kaligrafi misterius tersebut. "Kita belum tahu, apa ini dibuat oleh manusia atau memang benar-benar kekuasaan Allah," jelas Azhari.

Misteri munculnya Kaligrafi di 10 batang kapuk telah membuat masyarakat mempercayai berlebihan. Ada di antara mereka mengambil daun dan kulit batang Kapuk itu dijadikan sebagai ramuan obat yang diyakini dapat menyembuhkan segala penyakit. Dalam hal ini peran ulama besar untuk menyadarkan umat sebelum tersesat dari ajaran Islam.