Minggu, 16 Agustus 2009

Siswa SDLB berkarya

Siswa SDLB Terus Berkarya Dari Keterbatasan Fisik

Ada yang menarik, dari kunjungan anjang sana pihak Pemkab Sidrap, sehari sebelum pringatan HUT RI ke 64. Tepatnya pada Minggu 16 Agustus lalu. Rombongan Sekkab Sidrap Drs H Hasanuddin Syafiuddin MSi harus terkesima melihat keterampilan para siswa Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) Sidrap

Laporan : Hamsah

Di hadapan rombongan yang dipimpin Sekkab Sidrap, Drs H Hasanuddin Syafiuddin MSi, didampingi sejumlah pejabat lainnya semisal Kepala Bappeda Sidrap Drs A Irwan Bangsawan MSi, Kadis Perhubungan, A Khaerul, Kadis Koperasi, Hamka Laukki dan sejumlah pejabat lainnya, dua siswa SDLB Djunaid dan Wajang terus menunjukkan kebolehannya bagi para pengunjung itu.



Kunjungan ke SDLB itu sendiri sebagai rangkaian perayaan HUT RI ke 64.Dengan keterbatasan fisik yang dimiliki oleh Wajang dan Djunaid, tidak lantas menjadikan kedua lelaki yang didik dan tumbuh di SDLB Pangkajene kabupaten Sidrap ini pupus harapan untuk berkarya. Dengan mengandalkan indera peraba (tangan,red) tanpa ditopang oleh penglihatan seperti orang normal lainnya, Djunaid dan Wajang dengan cukup lancar mampu memainkan alat musik di depan mereka.Jari-jari tangan mereka dengan gesit mampu memainkan alat musik piano yang diiringi temban lagu yang dibawakan salah seorang siswa SDLB sendiri dengan alunan suara yang cukup merdu. Bahkan Wajang sendiri sembari memaminkan piano juga mampu melantumkan sebuah lagu. Sontak lagu yang di bawakan Wajang itu membuat peserta rombongan Pemkab Sidrap yang hadir ikut terharu.

Bahkan begitu menyentuhnya lagu berjudul 'Sussana Tau Butae' (susahnya jadi orang buta',red) membuat Sekkab Sidrap nyaris menitikkan air mata harunya. Dengan jari tangan yang terus bergerak cepat, lagu yang di lantumkan juga terus menggema. Menggelitik perasaan bagi para tamu dari pemerintahan yang hadir untuk melakukan anjang sana di sekolah tersebut.


Selain rombongan Pemkab Sidrap warga sekitar SDLB yang mendengar alunan lagu para siswa SDLB itu ikut berdecak kagum. Mereka seolah tidak percaya bahwa alunan lagu yang mereka dengar itu dinyanyikan siswa SDLB yang kesehariannya mereka lihat sebagai kelompok cacat yang tidak bisa apa-apa.

"Siswanyami mungkin itu yang menyanyi, bagusnya suaranya,"ungkap salah seorang ibu-ibu dalam dialeg bugis yang mendengar alunan lagu siswa SDLB dari luar pagar sekolah.

Dengan kebolehannya, Djunaid dan Wajang bergantian memainkan piano untuk menghibur para rombongan anjang sana tersebut. Dalam kunjungan anjang sana tersebut, kepada pengelola SDLB diserahkan bantuan sembako kepada para siswa.

Sekkab Sidrap H Hasanuddin dalam kesempatan itu, mengungkapkan bahwa

para penderita cacat memang sangat layak untuk diberikan perhatian. Menurutnya semua kalangan harus mampu menjadi mitra terbaik bagi kaum penyandang cacat, dalam mengembangkan bakat mereka, termasuk dari Pemkab Sidrap.

untuk itulah Hasanuddin mengatakan bahwa bagi Pemkab, penyandang cacat

ini tetap akan menjadi perhatian dan akan dijadikan mitra terbaik.
"Mereka ini butuh mitra dalam hidup mereka makanya kita harus bisa

menjadi mitra terbaik bagi mereka utamanya dalam pengembangan keahlian mereka,"jelasnya.

SDLB yang di huni sekitar 55 siswa yang terdiri dari laki-laki 33 orang dan perempuan 22 orang ini menyambut uplous sambutan Sekkab Sidrap tersebut.

Ada kisah pilu di SDLB, disebutkan pernah suatu waktu SDLB kehabisan persediaan untuk makan. Sehingga saat itu ia harus bermohon ke Dinas Sosial untuk sekedar mendapatkan bantuan makanan. Sehingga pengeloah berharap, tidak lagi dilanda masalah serupa dimasa mendatang.(sah)