Kamis, 21 Agustus 2008

Bungnge Citta Nene Mallomo


Lebih Dekat Dengan Bungnge Citta Nene Mallomo (1)
Diyakini Mampu Mengusir Roh Dan Pengaruh Ilmu Hitam

Sekilas sumur Bungnge Citta Nene Mallomo yang terletak di sebelah kiri jalan menuju Kabupaten Soppeng terlihat seperti sumur umum. Hampir setiap hari terlihat warga sekitar datang mencuci pakaian di tempat itu. Namun Siapa sangka sumur itu menyimpan cerita unik.

Laporan : Hamsah

Sumur Bungnge Citta Nene Mallomo selain menjadi tempat keseharian bagi kaum ibu mencuci pakaian atau mandi dan keperluan air lainnya, ternyata dibalik fungsi umum sebuah sumur umum, tersimpan cerita unik di sumur tersebut.

Sumur yang dikabarkan telah ada sejak ribuan tahun lalu itu dan telah setia memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat Desa Allakuang Kecamatan Maritengngae itu juga memiliki air yang diyakini berkhasiat menghilangkan pengaruh ilmu hitam dan gangguan roh jahat.


Bagi sebagaian masyarakat Sidrap terutama yang bermukim di sekitar Desa Allakuang dan wilayah sekitarnya Sumur Bungnge Citta Nene Mallomo dianggap keramat, air yang keluar dari sumur itu juga kerap dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pengobatan.

Salah seorang tokoh masyarakat Allakkuang, Abd Razak menjelaskan bahwa umumnya masyarakat yang meyakini khasiat dari air itu, memanfaatkan air tersebut untuk keperluan mengusir roh jahat atau menangkis ilmu hitam. Sebab air itu diyakini suci.

"Bahkan warga Towani Tolotang sering datang ke sumur itu khusus mencuci pakaian orang mati, dengan maksud agar pakaian tersebut bersih dari gangguan roh,"jelas Razak.

Lelaki yang kesehariannya juga menjual aneka pahatan batu ini juga menjelaskan bahwa air yang keluar dari sumur yang memiliki kedalam sekitar 10 meter lebih itu, juga sering dimanfaatkan jimat untuk memudahkan segala urusan.

"Makanya hampir setiap pindah rumah masyarakat datang mengambil air ditempat itu sekitar satu botol kemasan. Itu disimpan di pusat rumah begitupu ketika akan memulai sebuah pekerjaan seperti berdagang dan lainnya itu juga diambil sebagai pappalomo (untuk memberikan kemudahan,red),"terangnya.

Selain itu menurut Razak, air itu juga sering dmanfaatkan bagi ibu hamil untuk memudahkan persalinan. Maka tidak heran kata dia jika banyak orang hamil yang datang untuk sekedar mengambil air satu botol kemasan untuk disimpan dirumahnya sebagai jimat pelancar persalinan.

"Ini yang pokok, selain untuk mengusir roh jahat dan ilmu hitam ini juga sangat sering dijadikan sebagai obat untuk memperlancar segala urusan,"kilahnya. (*bersambung)
===================
Lebih Dekat Dengan Bungnge Citta Nene Mallomo (2)
Air Muncul Secara Ajaib

Keyakinan akan khasiat air Sumur Bungnge Citta Nene Mallomo bukan tanpa alasan. Kemuncuan air pertama kali di sumur itu diyakini muncul secara ajaib.

Laporan : Hamsah

Dari sejarah yang berkembang dimasyarakat, awal munculnya air di Sumur Bungnge Citta Nene Mallomo itu bermula dari sejarah tokoh legendaris Kabupaten Sidrap, Nene Mallomo. Kabarnya Nene Mallomo suatu saat sangat ingin membantu masyarakat disekitarnya yang lagi kesulitan air. Sehingga dengan niat suci untuk membebaskan masyarakat dari belenggu kesulitan air, Nene Mallomo lalu menhentakkan kakikinya ke tanah.

Wal hasil, dari bekas hentakan kaki Nene Mallomo itu, muncullah semburan air yang semakin banyak dan akhirnya tempat tersbut menjadi sebuah sumur yang mampu memenuhi kebutuhan air masyarakat waktu itu.

Sejak itulah lokasi itu terus lestari menjadi sebuah sumur yang dijadikan sebagai tempat pengambilan air bagi masyarakat sampai saat ini. Hanya saja menurut keterangan warga setempat air di sumur itu tidak lagi banyak beberpa tahun lalu. Banyaknya sumur bor di rumah-rumah yang terbilang dekat dari sumur di yakini menjadi penyebab kurangnya air sumur di Sumur Bungnge Citta Nene Mallomo itu.

"Sebelum ada sumur bor air di sumur itu meluap-luap, tapi sekarang tidak lagi tapi tetap tidak bisa kering meskipu kemarau panjang melanda. Hanya saja sejak adanya sumur bor, sebagaian air sumur itu meresap ke sumur bor itu,"jelas salah seorang tokoh masyarakat Desa Allakuang, Lokasi Sumur itu berada, Abd Razak.

Lantas apa hubungan keyakinan masyarakat sekarang dengan kemunculan air di Sumur Bungnge Citta Nene Mallomoitu secara ajaib?.

Abd Razak bercerita panjang soal itu. Menurutnya keyakinan itu erat kaitannya dengan kehidupan sang tokoh legendaris Sidrap Nene Mallomo. Semasa hidupnya Nene Mallomo disebutkan sebagai lelaki yang cerdik. Tidak ada tugas dan keluhan raja (Arung) yang ia anggap sulit. Semua kesulitan yang dihadapi arung saat itu mampu di hadapi dengan sangat enteng.

Adalah sebuah kisah, saat Arung yang bermuki di Sidrap akan melakukan adu kerbau dengan sejumlah raja dari berbagai penjuru nusantara. Kabar tentang kehebatan kerbau dari para raja yang akan menjadi lawan Arung yang bermukim di Sidrap cukup meresahkan sang Arung.

Namun dengan kecerdikan Nene Mallomo kerisauan Arung mampu diatasi Nene Mallomo. Saat itu Arung sempat berkecil hati sebab Nene Mallomo hanya menyiapkan kerbau kecil yang masih menyusui, sementara lawan-lawannya disebutkan akan membawa kerbau besar dan hebat. Tapi setelah diyakinkan akhirnya Arung menerima alasan Nene Mallomo.

Saat akan bertanding, anak kerbau yang masih menyusui itu dibiarkan kelaparan dan tidak disusui dengan induknya. Dibagian mulut anak kerbau itu dipasangi taji (jenis senjata tajam khusus dalam adu hewan). Saat anak kerbau itu dilepas, karena dalam kondisi sangat lapar ia langsung memburu kerbau lawannya dengan maksud akan menyusu, akibatnya bagian bawah lokasi yang setara dengan lokasi susu induknya robek oleh tusukan taji, mengakibatkan kerbau besar lari tunggang langgang.

"Ini salah satunya dan banyak cerita lain tentang kecerdikan Nene Mallomo dalam memudahkan urusan Arung, makanya itulah yang dijadikan dasar filosofi bagi masyarakat ketika mengambil air dengan maksud urusan mereka akan mudah seperti mudahnya Nene Mallomo dalam memecahkan teka teki yang amat sulit yang dihadapi para Arung,"papar Razak.(*)
============================

Keterlambatan Pengisian Jabatan Lembaga Baru Akan Hambat DAU

SIDRAP-- Keterlambatan pengisian jabatan di lembaga baru dinilai akan menghambat Dana Alokasi Umum (DAU). Sebab itu dinilai menjadi acuan pengucuran DAu disetiap daerah. Selain itu keterlambatan itu juga akan turut berpengaruhterhadap penunjang aktivitas kelembagaan baru yang telah diperdakan, termasuk kenaikan pangkat pejabat.

Dengan alasan itulah sehingga untuk menerapkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 Tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah dan mengingat beberapa pertanyaan mengenai jabatan Kepala Bidang pada Dinas dan Badan perangkat daerah kabupaten dan kota yang mencakup pengisian jabatan sejumlah pejabat dalam lingkup pemerintahan dan eselonnya, pemkab Sidrap segera melaksanakan pengisian jabatan sesuai dengan perangkat aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.

Hanya saja kemungkinan agak lambat,sebeb pelaksanaan mutasi dalam mengisi sejumlah jabatan eselon meskipun telah ditetapkann perda PP Nomor 41, khususnya eselon III dan IV, dan Badan Pertimbangan jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) Sidrap sudah melakukan rapat dan mengusulkan sejumlah nama PNS yang akan mengisi jabatan baru tersebut kepada Bupati Sidrap sejak beberapa bulan yang lalu namun sampai saat ini belum terealisasi.

"Itu masih dalam proses, yang jelas kita sudah mengirim beberapa nama untuk mengisi jabatan yang masih lowong,"jelas Sekkab Sidrap belum lama ini.

Keluarnya surat Badan Kepegawaian Negara (BKN) di Jakarta sejak 13 Juni lalu tentang Hak kepegawaian dan hak administrasi bagi kepala Bidang pada Dinas dan Badan Perangkat Daerah Kabupaten dan Kota sesuai PP Nomor 41 2007 itu menjadi suatu desakan mendasar kepada pemerintah daerah untuk segera melakukan pengisian jabatan.

Hasanuddin menilai jika jabatan lowong tidak segera terisi itu artinya penataan organisasi perangkat daerah sesuai dengan PP Nomor 41 Tahun 2007 belum terlaksana. Hal ini juga berimbas bagi tingkat eselon sesuai organisasi perangkat daerah berdasarkan PP Nomor 8 Tahun 2003 dengan ketentuan kenaikan pangkat bagi semua PNS yang menduduki jabatan struktural dilingkungan masing-masing tidak dapat dipertimbangkan untuk kenaikan pangkat jika terlambat direalisasikan. (sah)

Tidak ada komentar: