Rabu, 26 Januari 2011

Sidrap Dorong Pertanian Organik



Misriani Ilyas : Janji Perjuangkan Alokasi Anggaran

SIDRAP-- Pemkab Sidrap melalui Bagian Pengembangan Perekonomian Setda dan unsur terkait menggelar kegiatan berupa pembekalan penyuluh pertanian organik tingkat Kabupaten Sidrap, di ruang Pola Kantor Bupati Sidrap, belum lama ini. Pembekalan diikuti oleh para kades/lurah dan perangkatnya, para penyuluh pertanian dan unsur terkait lainnya. Sebagai pemateri, Dr Rhomy Reynald, MM., M Si, pakar Sosial Ekonomi Pertanian dari salah satu perguruan tinggi dan Anggota DPRD Sulsel, Hj Misriani Ilyas S Sos, SP.
Kabag Peng Perekonomian Setda A Zulkarnain Mana S STP M Si selaku Ketua Panitia menyatakan menyambut baik dan memberikan apresiasi kehadiran para undangan, pemateri dan para peserta untuk mengikuti pembekalan penyuluh pertanian ini. Pada prinsipnya, kabag itu mengharapkan, kegiatan ini hendaknya diikuti dengan baik untuk mendapatkan bekal pengetahuan yang dapat diimplementasikan dan selanjutnya disebarluaskan kepada masyarakat petani.

Bupati Sidrap diwakili Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, Drs H Amir A Wali MH menyampaikan, Kabupaten Sidrap adalah daerah agraris yang memiliki potensi sumber daya alam yang memadai untuk mengembangkan berbagai macam komoditi pertanian, perkebunan dan peternakan yang menjadikan daerah ini sebagai lumbung pangan nasional.
Berdasarkan hal tersebut, urai Asisten I itu, Sidrap merupakan daerah pengguna pupuk dan pestisida tertinggi di Sulawesi Selatan, sehingga tak dapat dipungkiri bahwa hal ini dapat berdampak pada kerusakan sifat fisik, kimia dan bilogi tanah. “Bisa diprediksi beberapa tahun ke depan seluruh lahan pertanian dan perkebunan di Sidrap tidak dapat lagi memberikan hasil optimal,” jelas aisisten mantan Kabag Pemerintahan Sidrap ini.
Dikatakan, produk pertanian yang telah terkontaminasi oleh bahan-bahan kimia yang sifatnya beracun dan tentunya tidak layak dikonsumsi jika mengacu pada syarat kesehatan, maka pemakaian zat kimia bisa menjadi ancaman. “Dengan pertanian organik, merupakan program yang dapat meningkatkan hasil-hasil pertanian baik dari segi kualitas maupun kuantitas yang ramah lingkungan, murah dan aman bagi kesehatan,” ujar Amir. Diharapkan, imbuhnya, dengan pelatihan dan pembekalan penyuluh pertanian organik ini pemerintah desa dan perangkatnya dapat melakukan upaya-upaya menanamkan nilai dan kesadaran masyarakat betapa pentingnya melakukan usaha pertanian organik.
Hj Misriani Ilyas S Sos SP, anggota DPRD Prov Sulsel yang dimintai penjelasannya kepada Humas dan sejumlah wartawan mengatakan, selaku wakil rakyat dari Dapil VI (mewilayahi Sidrap, Pinrang, Enrekang dan Tator), merasa terpanggil untuk memperhatikan permasalahan masyaraka di wilayah kerjanya.
Menurutnya, penggunaan pupuk kimia dan peptisida pada lahan pertanian dalam jangka waktu yang relatif lama memang bisa menyebabkan kerusakan struktur tanah sehingga unsur hara yang dibutuhkan tanaman berkurang. Untuk itulah, Misriani menganjurkan kepada petani agar menggunakan pupuk organik. “Saat ini telah banyak produk pupuk organik yang beredar di pasaran, silakan pilih. Bahkan, pupuk organik buatan lokal dapat dimanfaatkan sepanjang diyakini pupuk itu layak,” ujarnya.
Misriani, anggota Dewan yang juga Ketua Perempuan Demokrat Republik Indonesia (PDRI) DPD Sulsel itu hari itu juga sempat melakukan reses ke berbagai wilayah di Sidrap. Terkait dengan temuannya di lapangan, legislator Demokrat itu berjanji akan memperjuangkan anggaran pembangunan, khususnya di bidang pertanian untuk Kabupaten Sidrap melalui APBD Prov Sulsel tahun 2011 ini.
Selain itu, anggota Komisi C DPRD Sulsel ini juga akan memperhatikan masalah peningkatan infrastruktur di daerah ini. “Sebagai anggota Komisi C yang juga akan fokus memperjuangkan anggaran untuk peningkatan infrastruktur itu,” kilahnya. Termasuk, berniat memunculkan dalam pembahasan DPRD Prov Sulsel tentang adanya hama penyakit keping hitam yang menyerang tanaman padi di Sidrap. (Hamsah.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

sangat perlu diperhatikan mengenai pupuk dan pemupukan karna hal ini berdampak pada kehidupan manusia dan lingkungan,,,,